David Nurbianto adalah seorang pelawak tunggal Indonesia. Pria asli Betawi kelahiran 1990 ini dikenal sebagai juara Stand Up Comedy Indonesia season 4 (SUCI 4) yang ditayangkan oleh Kompas TV tahun 2014.
Perjalanan karir David bisa dibilang cukup berliku. Berasal dari keluarga sederhana, selepas lulus SMA David tidak bergabung bersama teman-teman satu angkatannya yang sibuk membidik universitas. Alasan biaya kuliah yang tinggi memaksa David memendam keinginan berkuliah. David langsung melamar pekerjaan di beberapa tempat. Hanya berbekal ijazah SMA, ia sadar tidak banyak bidang pekerjaan untuknya. Maka beberapa tahun, ia gonta-ganti pekerjaan. Ia mudah bosan dan tidak suka berlama-lama di belakang meja dengan waktu yang sudah ditentukan. Menjadi penjaga rental DVD hingga pelayan restoran cepat saji sudah pernah ia rasakan. Terakhir, bermodal sebuah sepeda motor kredit, ia gunakan untuk antar jemput anak sekolah sebagai tukang ojek.
Bertempat tinggal di kawasan Bintaro, David dan beberapa temannya sering mendatangi sebuah kafe yang menyelenggarakan pertunjukan stand up comedy. Berawal ketika ia diminta meliput oleh redaksi sebuah majalah komunitas mengenai stand up comedy di sana, ia juga diberi kesempatan untuk menyaksikan open mic di kafe tersebut. Bermodal nekat, ia coba tampil namun hasilnya malah garing. Dari sinilah rasa penasarannya muncul dan akhirnya dirinya rutin ikut open mic untuk memperoleh penghasilan tambahan, di samping sebagai tukang ojek kala itu.
Sering open mic di salah satu stasiun televisi swasta membuat David mulai berpikir untuk mencari tantangan baru. Akhirnya ia mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia season 4 (SUCI 4) di Jakarta dan berhasil lolos sebagai salah satu dari 20 kontestan yang juga lolos. Materi komedi yang diangkatnya ketika tampil adalah mengenai etniknya, Betawi, dengan mengungkapkan keresahannya sebagai orang Betawi di masa kini.
Perjalanan karir David bisa dibilang cukup berliku. Berasal dari keluarga sederhana, selepas lulus SMA David tidak bergabung bersama teman-teman satu angkatannya yang sibuk membidik universitas. Alasan biaya kuliah yang tinggi memaksa David memendam keinginan berkuliah. David langsung melamar pekerjaan di beberapa tempat. Hanya berbekal ijazah SMA, ia sadar tidak banyak bidang pekerjaan untuknya. Maka beberapa tahun, ia gonta-ganti pekerjaan. Ia mudah bosan dan tidak suka berlama-lama di belakang meja dengan waktu yang sudah ditentukan. Menjadi penjaga rental DVD hingga pelayan restoran cepat saji sudah pernah ia rasakan. Terakhir, bermodal sebuah sepeda motor kredit, ia gunakan untuk antar jemput anak sekolah sebagai tukang ojek.
Bertempat tinggal di kawasan Bintaro, David dan beberapa temannya sering mendatangi sebuah kafe yang menyelenggarakan pertunjukan stand up comedy. Berawal ketika ia diminta meliput oleh redaksi sebuah majalah komunitas mengenai stand up comedy di sana, ia juga diberi kesempatan untuk menyaksikan open mic di kafe tersebut. Bermodal nekat, ia coba tampil namun hasilnya malah garing. Dari sinilah rasa penasarannya muncul dan akhirnya dirinya rutin ikut open mic untuk memperoleh penghasilan tambahan, di samping sebagai tukang ojek kala itu.
Sering open mic di salah satu stasiun televisi swasta membuat David mulai berpikir untuk mencari tantangan baru. Akhirnya ia mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia season 4 (SUCI 4) di Jakarta dan berhasil lolos sebagai salah satu dari 20 kontestan yang juga lolos. Materi komedi yang diangkatnya ketika tampil adalah mengenai etniknya, Betawi, dengan mengungkapkan keresahannya sebagai orang Betawi di masa kini.
Tidak hanya itu, keunikan dari budaya Betawi juga ia kenalkan secara komedi. Seperti makanan khas, jual beli tanah, hingga keluarganya. David mempunyai seorang nenek bernama Nisah, yang biasa ia panggil "Nyai". Tak ayal Nyai nya pun ikut ia jadikan bahan candaan, seperti ia menyebut sang Nyai sebagai Cabe-cabean Senior, sehingga penonton menjadi ingat bahwa salah satu ciri khas dari David adalah sering menyertakan sang Nyai dalam materi komedinya.
Sempat nyaris tereliminasi di awal kompetisi, ternyata konsistensi dari materinya berhasil membawanya hingga grand final. Di final, David berhadapan dengan peserta dari NTT yang mewakili kota Malang, Abdur. Tanpa disangka, David berhasil menjuarai kompetisi tersebut, meskipun dirinya tidak menargetkan juara. Sebagai rasa syukur atas kemenangannya itu, uang hadiah kompetisi ia gunakan untuk memberangkatkan sang Nyai umrah ke Mekkah. (Wikipedia)
0 Response to "Nyok Mengenal Lebih Dekat Keunikan @DavidNurbianto - Stand Up Comedy Asli Betawi Juara SUCI 4"
Posting Komentar