Maria van Engels adalah seorang indo yang tinggal di daerah Noordwijk. Ia menikah dengan Habib Abdurahman Alhabsyi, putra sulung Habib Ali, pendiri majelis taklim Kwitang, Jakarta Pusat, sekitar akhir 1880-an. Maria pun menjadi Muslimah dan mengganti nama menjadi Mariam.
Mariam adalah menantu kesayangan Habib Ali. Sejak itu dia tidak pernah melepaskan busana muslimah. Memakai kain dan kebayam serta berkerudung, dan hampir tidak pernah melepaskan tasbih. Sampai akhir hayatnya dia pum berusaha untuk tidak menemui orang yang bukan muhrim.
Ia meninggal pada tahun 1961. Jenazahnya dibaringkan di dekat kamar mertuanya, Habib Ali. Sejumlah ulama terkemuka Jakarta, seperti KH Abdullah Syafei, KH Tohir Rohili, KH Nur Ali, hadir diantara ribuan pelayat.
Selain cerita diatas, masih ada 50 cerita lagi yang menceritakan keunikan Jakarta Tempoe Doeloe..
Mariam adalah menantu kesayangan Habib Ali. Sejak itu dia tidak pernah melepaskan busana muslimah. Memakai kain dan kebayam serta berkerudung, dan hampir tidak pernah melepaskan tasbih. Sampai akhir hayatnya dia pum berusaha untuk tidak menemui orang yang bukan muhrim.
Ia meninggal pada tahun 1961. Jenazahnya dibaringkan di dekat kamar mertuanya, Habib Ali. Sejumlah ulama terkemuka Jakarta, seperti KH Abdullah Syafei, KH Tohir Rohili, KH Nur Ali, hadir diantara ribuan pelayat.
Selain cerita diatas, masih ada 50 cerita lagi yang menceritakan keunikan Jakarta Tempoe Doeloe..
0 Response to "[Resensi Buku] Maria van Engels - Cerita-cerita Orang Betawi"
Posting Komentar