Masyarakat Jawa Barat, Jakarta, dan Banten memanjatkan syukur. Ulama pejuang yang telah lama menjadi pahlawan di kawasan itu, KH Noer Alie (1914-1942), dianugerahi gelar Pahlawan Nasionmal dan bintang Mahaputra Adipradana oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Penganugerahan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 085/T/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006 itu diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui salah seorang putra almarhum KH Noer Alie, KH. Moh. Amin Noer, Lc dalam rangka hari Pahlawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 9 November 2006.
Sebuah puncak penghargaan tertinggi terhadap ulama pejuang yang mengabdikan pemikiran, jiwa, dan raganya untuk agama, bangsa dan Negara, terutama di kawasan Jawa Barat (Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Bogor dan Bnadung) Jakarta, sampai Banten.
KH Noer Alie layak menyandang gelar pahlawan nasional karena telah memenuhi criteria calon pahlawan nasional yang telah ditetapkan pemerintah.yakni warga Republik Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai/ merebut/ mempertahankan/ mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan Negara, menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Selain itu, pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir hampir sepanjang hidupnya (tidak sesat) dan melebihi tugas tang diembannya; perjuangan yang dilakukannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional; memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/ nasionalisme yang tinggi; memiliki akhlak dan moral keagamaan yang tinggi; tidak pernah menyerah pada lawan/ musuh dalam perjuangan; dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Salah satu acuan tim penilai pahlawan nasional untuk memutuskan KH Noer Alie sebagai pahlawan nasional adalah buku KH Noer Alie Kemandirian Ulama Pejuang karya Ali Anwar yang diterbitkan Yayasan Attaqwa pada 2006. Buku hasil penelitian yang berlangsung sejak 1984 tersebut baru dicetak untuk kalangan terbatas, sehingga setelah KH Noer Alie dianugerahi gelar pahlawan nasional, banyak orang kesulitan memperoleh referensi dan mengetahui riwayat hidup kiai kharismatis itu. Karenanya, selain menerbitkan edisi lengkap, penulis meringkas dan menyajikannya dalam format buku satu. Dengan cara ini, diharapkan sosok kepahlawanan KH Noer Alie bisa dijangkau banyak kalangan (KH-NoerAli.info)
Penganugerahan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 085/T/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006 itu diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui salah seorang putra almarhum KH Noer Alie, KH. Moh. Amin Noer, Lc dalam rangka hari Pahlawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 9 November 2006.
Sebuah puncak penghargaan tertinggi terhadap ulama pejuang yang mengabdikan pemikiran, jiwa, dan raganya untuk agama, bangsa dan Negara, terutama di kawasan Jawa Barat (Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Bogor dan Bnadung) Jakarta, sampai Banten.
KH Noer Alie layak menyandang gelar pahlawan nasional karena telah memenuhi criteria calon pahlawan nasional yang telah ditetapkan pemerintah.yakni warga Republik Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai/ merebut/ mempertahankan/ mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan Negara, menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Selain itu, pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir hampir sepanjang hidupnya (tidak sesat) dan melebihi tugas tang diembannya; perjuangan yang dilakukannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional; memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/ nasionalisme yang tinggi; memiliki akhlak dan moral keagamaan yang tinggi; tidak pernah menyerah pada lawan/ musuh dalam perjuangan; dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Salah satu acuan tim penilai pahlawan nasional untuk memutuskan KH Noer Alie sebagai pahlawan nasional adalah buku KH Noer Alie Kemandirian Ulama Pejuang karya Ali Anwar yang diterbitkan Yayasan Attaqwa pada 2006. Buku hasil penelitian yang berlangsung sejak 1984 tersebut baru dicetak untuk kalangan terbatas, sehingga setelah KH Noer Alie dianugerahi gelar pahlawan nasional, banyak orang kesulitan memperoleh referensi dan mengetahui riwayat hidup kiai kharismatis itu. Karenanya, selain menerbitkan edisi lengkap, penulis meringkas dan menyajikannya dalam format buku satu. Dengan cara ini, diharapkan sosok kepahlawanan KH Noer Alie bisa dijangkau banyak kalangan (KH-NoerAli.info)
0 Response to "Serial KH. Noer Alie - Pahlawan Nasional dari Tanah Betawi (Bagian I) | Oleh Ali Anwar"
Posting Komentar