1. Apakah yg kita rayakan beberapa waktu lalu dan apa yg kita rayakan hari ini?
2. Kita merayakan hal yang sama; dalam #IdulAdha1435H kita rayakan pemuda dan hari ini kita rayakan #SumpahPemuda2014.
3. Dua mementum sejarah berdekatan mencatat hal yang sama, bisakah kita ambil hikmah yang sama?
4. Pertama, adalah pemuda #IbrahimAS, sang kekasih Tuhan (khalilullah), lahir di daerah Ur(Iraq), dan menjadi nabi 1900 SM.
5. Kenapa Tuhan memilihnya menjadi nabi? Lalu dari keturunannya kelak lahir pula nabi-nabi?
6. Ibrahim dikenal pencari kebenaran. Pemuda Babilon ini bahkan mendobrak tradisi keluarganya sebagai pematung berhala.
7. Demi kebenaran, Pemuda #IbrahimAS menghancurkan berhala dan melawan rezim Tiran #Namrudz. #IA-1433H
8. Demi kebenaran #IbrahimAS muda dibakar hidup-hidup sampai Allah menunjukkan kebenarannya.
9. Dari #IbrahimAS kita belajar tentang kecintaan kpd kebenaran dan keberanian Bahkan melawan keluarga dan bangsa sendiri.
10. Karenanya #IbrahimAS menjadi kekasi Allah. Puncak ujian-nya menjadi kekasih Allah justru saat ia diminta berkurban.
11. Tak tanggung, yang harus ia kurbankan adalah anak semata wayangnya: #IsmailAS #IA-1433H
12. Prosesi inilah yg diabadikan dalam #Haji dan #IdulAdha1435H, kisah keberanian dan ketaatan.
13. Sekarang bagaimana dengan pemuda #IsmailAS? Apa kelebihannya? Bukankah dia anak nabai? Mudahlah menjadi nabi.
14. Pemuda #IsmailAS tentu adalah didikan bapaknya dan ibunya hajar, sehingga memiliki pribadi luar biasa.
15. Lihatlah dialog, "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.Maka pikirkanlah apa pendapatmu".
16. "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yg diperintahkan kepadamu;insya Allah engkau akan melihatku termasuk orang2 yg sabar"(shaffat:102)
17. Pemuda #IsmailAS telah mendukung keputusan #IbrahimAS meski itu menyangkut nyawanya.
18. Satu sisi #IbrahimAS yg sudah tua, menanyakan keputusan yang sulit itu, apa pendapat #IsmailAS.
19. Satu dialog saling pengertian yang memukau dalam perjuangan menegakkan kebenaram.
20. Pantaslah jika Tuhan mengabadikan prosesi anak manusia ini dalam peristiwa kolosal #Haji.
21. Sekarang apa yg kita ingat dari #SumpahPemuda2014 yang kita peringati besok untuk ke 86 kalinya.
22. Lagi2 kita mengingat pemuda, para "jong" yang entah dengan semangat apa, mereka berkumpul pada KPI Ke-2.
23. KPI adalah Kongres pemuda Indonesia yg telah diselenggarakan pertama thn 1926 dan terus digelorakan dgn pertemuan antara.
24. Sampai kemudian terlaksana pertemuan kedua (27-28 oktober 1928) yg ditutup dengan pembacaan rekomendasi dan sumpah.
25. Sumpah Pemuda, seperti yg naskahnya sering kita dengar adalah suara hati dan suara zaman yg bertemu.
26. Jadilah #SumpahPemuda2014 sebuah momentum ketika dentuman besar menggelegar, hasrat menjadi Indonesia tak terbendung.
27. Bara api persatuan menuju kemerdekaan menjalar di seluruh penjuru nusantara. Puncaknya #Proklamasi 17/8/45.
28. Dada diisi harapan, menyala dimana-mana angkara murka tak lagi bisa menahan perlawanan meletup dimana-mana.
29. Maka, jika kebenaran telah menjadi keyakinan dan ia berada dalam diri #Pemuda adahkah yg lebih dahsyat?
30. Itulah yang terjadi pada sekitar 1900-an sebelum Masehi dan 1900-an setelah masehi.
31. Lalu apa yang kita hadapi hari ini? Kenapa #Pemuda dan#KaumMuda seperti kehilangan jejak?
32. Aku lebih cenderung percaya bahwa kita sedang menunggu momentum ledakan.
33. Memang ada yang tersesat, tetapi sifat2 dasar pemuda tak mungkin hilang dari sejarah.
34. Sifat cinta kebenaran, berani, jujur dan terus terang, setia, rela berkorban dll tak akan sirna.
35. Mereka yang kehilangan sifat2 itu adalah mereka yang telah mati. Dimakan usia dan waktu.
36. Mereka yang setia dan tak kehilangan jati diri adalah mereka yang menunggu.
37. Dan,ada yg telah mati sebagai syuhada, ada yang menunggu mati dengan tetap memagang janjinya pada sejarah
38. Apakah kita termasuk setia menunggu mati dalam kesetiaan janji? Kita dan Tuhan yg tahu.
39. Memang menunggu pekerjaan yang tidak mudah tapi memang tidak ada cara lain. Waktu adalah obat.
40. Tidak ada yang salah dari apa yg sdh kita perbuat selama ia adalah pelaksanaan janji setia.
41. Bahwa setelah itu sesuatu berputar arah dan tak sesuai dengan rencana semula, adalah ujian kita.
42. Kita semua harus bertahan membangun kesadaran bahwa yang benar tak boleh dikompromikan.
43. Bahwa kebenaran Tuhan tak akan meragukan dan bahwa kepentingan sempit mendatangkan keraguan.
44. Bahwa keberanian bukan untuk menghancurkan barisan tetapi untuk membangun kekokohan gerak.
45. Bahwa feudalisme adalah musuh sejarah kita karena ialah penghalang kita menuju kebenaran.
46. Bahwa tiran atas nama apapun adalah angkara murka seperti namrudz dan kolonial.
47. Bahwa tirani atas nama apapun adalah angkara murka seperti namrudz dan kolonial.
48. Bahwa musuh kita yang abadi adalah kezaliman termasuk yg mungkin ada dalam diri kita sendiri.
49. Bahwa bangsa dan Ummat kita berhak atas kehidupan yang lebih baik demi kemanusiaan.
50. Mereka yang bercokol dan menebar perasaan tak sanggup dan putus asa pada rakyat akan kita hadapi.
51. Gelombang baru harus diciptakan untuk melawan perasaan tidak berdaya ini. (Selesai)
0 Response to "Memaknai Momentum Sumpah Pemuda | Oleh @FahriHamzah "
Posting Komentar