GoBetawi.com - Sekitar 500 jawara silat dari 32 sanggar dan padepokan se-Bekasi Raya yang tergabung dalam Gerakan Moral Silat Bekasi mengadakan pawai Ramadhan di Jalan Ahmad Yani, sewaktu pelaksanaan Car Free Day, Minggu (14/6).
Membawa spanduk panjang dengan tulisan Selamat Ngejalanin Ibadah Puasa dan semboyan “Mata, hati, lidah dan telinga kudu dijage”, para jawara dari berbagai usia menggunakan baju pangsi beraneka warna. Lengkap dengan senjata khas, yakni golok, menelusuri Jalan Ahmad Yani sesekali diselingi atraksi adu pantun.
Pengurus Gerakan Moral Silat Bekasi, Adhi Cholid mengatakan, pawai tersebut dimaksudkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi tiba.
“Nyambut bulan suci Ramadhan. Makanya kita bikin tema kaya gini. Mata, hati, lidah, telinga kudu dijaga. Ini juga buat nunjukin adab dan adat orang Bekasi biar ngejaga kearifan lokal sekaligus syair budaya,” ungkapnya, Minggu (16/4).
Ratusan pesilat tersebut kemudian berhenti di depan Kantor Walikota Bekasi untuk mempertunjukkan kemahiran mereka lengkap dengan tabuhan alat musik gendang. Para pengunjung CFD yang penasaran lantas memenuhi salah satu kesenian dan bela diri yang kian berkurang eksistensinya.
Salah satu warga, Rina (16), mengungkapkan dia cukup senang melihat para pesilat berlagak. “Habis jarang ngeliat lagi. Kebetulan ikut CFD, ya makanya saya langsung ke sini.”
Warga lain Sutomo (40) mengapresasi kekompakan para pesilat hari ini. “Semoga kelestarian budaya Bekasi yang satu ini bisa terus terjaga. Kalau hilang, identitas orang Bekasi juga hilang,” jelasnya. (dam)
Membawa spanduk panjang dengan tulisan Selamat Ngejalanin Ibadah Puasa dan semboyan “Mata, hati, lidah dan telinga kudu dijage”, para jawara dari berbagai usia menggunakan baju pangsi beraneka warna. Lengkap dengan senjata khas, yakni golok, menelusuri Jalan Ahmad Yani sesekali diselingi atraksi adu pantun.
Pengurus Gerakan Moral Silat Bekasi, Adhi Cholid mengatakan, pawai tersebut dimaksudkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi tiba.
“Nyambut bulan suci Ramadhan. Makanya kita bikin tema kaya gini. Mata, hati, lidah, telinga kudu dijaga. Ini juga buat nunjukin adab dan adat orang Bekasi biar ngejaga kearifan lokal sekaligus syair budaya,” ungkapnya, Minggu (16/4).
Ratusan pesilat tersebut kemudian berhenti di depan Kantor Walikota Bekasi untuk mempertunjukkan kemahiran mereka lengkap dengan tabuhan alat musik gendang. Para pengunjung CFD yang penasaran lantas memenuhi salah satu kesenian dan bela diri yang kian berkurang eksistensinya.
Salah satu warga, Rina (16), mengungkapkan dia cukup senang melihat para pesilat berlagak. “Habis jarang ngeliat lagi. Kebetulan ikut CFD, ya makanya saya langsung ke sini.”
Warga lain Sutomo (40) mengapresasi kekompakan para pesilat hari ini. “Semoga kelestarian budaya Bekasi yang satu ini bisa terus terjaga. Kalau hilang, identitas orang Bekasi juga hilang,” jelasnya. (dam)
Klik Download Untuk Aplikasi Android GoBETAWI.com
0 Response to "Ratusan Jawara Betawi Bekasi Sambut Ramadhan: Mata, Hati, Lidah dan Telinga Kudu Dijage"
Posting Komentar